Hanya bisa tertegun,,,
Aku dan diriku yang lain..
tak pernah sejalan..
cintaku.. aku hanya mencintaimu
seluruhnya...
Hanya saja serpihan hati yang lain..
tak kembali.. tak pernah ada
aku mencarinya hingga ujung sabar
hingga aku terjatuh..
terperosok..
dan....
aku menyadari,,, untaian kata ini
tak berarti...
Ketika di samping nya.... aku hanya patung
namun di samping mu..... aku adalah aku
aku yang kau sukai
dan aku yang kau cintai
Maafkan aku yang mencabik hatimu,,
aku hanya emosi..
aku menyesal..
aku sadar,, kamu..
adalah yang terbaik..
cintaku....
Jangan biarkan aku lari lagi...
aku mohon,,,, .
Aku ingin hidup di pelukan mu..
hingga maut memisahkan cinta kita
Jumat, 25 Mei 2012
CINTA MENURUTKU
Ketika semua menjadi sebuah serpihan yang tak dapat terangkai kembali dengan sempurna
Dan akankah kembali sempurna? TIDAK serpihan itu akan tertutup dan menempel semprna ketika cinta tak dipandang dengan angka dan logika
Jadikan ini semua sebagai reverensi makna cinta dan luka yang ada karna kita berani memulai cinta kita wajib berani terluka karnanya oleh cinta yang saling memaafkan segala kekhilafan pasangannya
Ketika cinta tak dapat didasarkan oleh angka, tak menghitung-hitung kebaikan ataupun kesalahan hanya dapat mengatakan aku memaafkanmu dan masih mencintaimu
Dan ketika cinta tak dapat difikir oleh logika sekalipun, memahami ilmu dunia mudah jika tau ilmunya, tapi memahami orang yang kita cinta penuh dengan kesabaran, menjadikan cinta itu nikmat jika saling berusaha yang terbaik untuk pasangannya
Berbagi kesusahan,beban, dan duka lara didapat ketika kita menjalin suatu rumah tangga ,tak hanya diwaktu susah tetapi juga di waktu senang saat dia menertawakan kamu melihat dia nyaman dan tenang bersamamu
Bahagia bisa melihat dia senang akan hadirmu dan jika dia bukan jodohmu maka lihatlah dia dengan tersenyum ketika kau menjabat tangannya dan pasangannya dipelaminan,ucapan selamat dan doakanlah.
mau dapat dolar geratis
terbukti sob tinggal klik ---> http://homezwork.com/-133113.htm
mau dapat dolar geratis
terbukti sob tinggal klik ---> http://homezwork.com/-133113.htm
Senin, 21 Mei 2012
SELAMAT JALAN AYAH
SELAMAT JALAN AYAH
Ayah ku telah pergi.
Ibuku seorang diri.
Mengapa engkau pergi terlalu cepat.
Meninggalkan kami yang belum tahu taat.
Meninggalkan kami yang butuh bimbingan.
Untuk mencapai kesuksesan.
Kami hanya bisa berdo`a.
Agar engkau nyenyak di alam baka.
Sejak ayah meninggal dunia.
Rumah bagai kapal tak bernahkoda.
Dan para awak tidak tahu apa-apa.
Kami anak-anaknya.
Bagai ayam tidak ada induknya.
Kenangan indah bersama.
Hilang selamanya.
Bagai badai tiada habisnya.
Jika hal itu ku kenang.
Aku ingin menangis.
Sampai air mataku habis.
Aku ingin berteriak.
Sampai bumi retak.
Ayah....
Izinkan aku bertanya.
Jika ini kehendak yang kuasa.
Aku hanya bisa pasrah.
Dan berkata...
Selamat Jalan Ayah.
Ayah ku telah pergi.
Ibuku seorang diri.
Mengapa engkau pergi terlalu cepat.
Meninggalkan kami yang belum tahu taat.
Meninggalkan kami yang butuh bimbingan.
Untuk mencapai kesuksesan.
Kami hanya bisa berdo`a.
Agar engkau nyenyak di alam baka.
Sejak ayah meninggal dunia.
Rumah bagai kapal tak bernahkoda.
Dan para awak tidak tahu apa-apa.
Kami anak-anaknya.
Bagai ayam tidak ada induknya.
Kenangan indah bersama.
Hilang selamanya.
Bagai badai tiada habisnya.
Jika hal itu ku kenang.
Aku ingin menangis.
Sampai air mataku habis.
Aku ingin berteriak.
Sampai bumi retak.
Ayah....
Izinkan aku bertanya.
Jika ini kehendak yang kuasa.
Aku hanya bisa pasrah.
Dan berkata...
Selamat Jalan Ayah.
KISAH HARI INI
Hedeh teman
Hari ini 21/5/2012
sial buat saya
Pirasat buruk memang sudah di rasakan dari pagii
Di mulai dri td pagi dari males buat ngapain’’ sampai di
jalan mikir na yang engga’’
Akhirnya di rasakan juga akibatnya
Siang tadi pukul 12:15 saya berangkat dari rumah menuju kampus
(tangerang->serang) dengan pikiran yang ga enak
Di tengah perjalan motor yang saya bawa mogok ga tau kenapa
Saya jelas panik, bingung dan juga kacau..
Motor mati, jalanan jauh dari keramaian, kebetulan tadi brgkt lewat belakang. minta bantuan sama
teman itu ga mungkin.
Ga ada pilihan lagi terpaksa saya dorong beberapa kilo, uda
mah malu pikiran lagi kacau di tambah bingung lengkap dah poko na..
beberapa kilo saya dorong mtor sambil nanya’’ bengkel sama’’ orang’’
ketemu jg sama abang''.. kemudian saya nnya sama dia..
saya : bang, disini bengkel dimana yah??
ketemu jg sama abang''.. kemudian saya nnya sama dia..
saya : bang, disini bengkel dimana yah??
Si abang : ada di depan mas tapi masi lumayan jauh.
Ada 10 menit saya dorong’’ itu mtor ketemu jg bengkel yang
di tunggu’’ ..
Masuk dah saya di bngkel dengan muka yang senang
Di situ saya kasi tau masalah yg di alami di motor saya
Motorpun di cek oleh bengkel
Sekitar 15 menit ketahuan masalah yang bikin motor saya
mogok
Kata tukang bengkel : masalah na ada di klep
Katana sih kotor atau apalah , motor saya pun di benerinn
Dan akhirnya setelah nunggu 30 menit, motorpun kembali hidup
Sayapun sangat bersyukur dan engga lupa jg ucap alhamdulilah
Saya lanjutkan perjalan ke kampus, dengan tau kalau saya
sudah telat
30 menit dari benkel nyampe g di kampus
Dosenpun sudah ada di dalam
Yah.. akhirnya saya nunggu d luar dan saya pun iseng buka
netbok untuk ngilangin bete
Saya buka blog dan FB saya, tulis’’ stat tentang kejadian
hari ini
Komen komenan,, lumayanlah ilangi bete
Uda bosen dengan ituu
Sya berpikir buat bikin cerita kejadian hari iniii
Syapun mulai mengetikk sambil nunggu dosen keluar
Dan ahirnya selesai
pukul 02:45 dosen keluar
sayapun masukk ke kelas..
saya pun berharap semoga hari besok lebih baik dari hari ini.. :)
pukul 02:45 dosen keluar
sayapun masukk ke kelas..
saya pun berharap semoga hari besok lebih baik dari hari ini.. :)
Minggu, 20 Mei 2012
KATA-KATA MOTIVASI
KATA-KATA BIJAK N MOTIVASI
Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih
bercahaya daripada berlianBelajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.
Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.
Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.
Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.
Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.
Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.
Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.
Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.
Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.
Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.
Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.
Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.
Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.
Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.
Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.
Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.
Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.
Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.
Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.
Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)
Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. - Mary Mccarthy
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. - Nabi Muhammad Saw
Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. - La Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. - Benjamin Franklin
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. - Cicero
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. - Dale Carnegie
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. - George Downing
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. - Sydney Harris
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. - Nabi Muhammad Saw
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. - Robert Hall
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. - Martin Vanbee
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. - Ernest Newman
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. - Aldus Huxley
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. - Schopenhauer
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. - Andrew Jackson
IMAN, ISLAM DAN IKHSAN
IMAN
IMAN
itu percaya (meyakini)
- · Iman kpda allah
- · Iman kpd malaikat allah
- · Iman kpd hari akhir
- · Dsb
Seorang
yang bertitel ustad masi mengerjakan dosa, imannya itu tidak hilang melainkan lagi down, karena semakin tinggi
drajat seseorang semakin tinggi jg goda’an orang itu..
KEIMANAN
itu terbagi 3
·
Semakin tinggi
·
Kadang tinggi kandang turun
·
Turun
-Semakin
tinggi dan tinggi itu imannya malaiakat
-kadang
tinggi kadang turun itu imannya manusia (kalau sudah tinggi dapat mengalahkan
malaikat)
-turun
atau selalu down itu imannya setan.
ISLAM
·
Baca sahadat
·
Sholat
·
Zakat
·
Puasa
·
Naik haji
IHSAN
-
Engkau beribadah kepada allah
seperti engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya, maka sesungguhnya dia
melihatmu
HUKUM JUAL BELI SYSTEM KREDIT
JUAL BELI
SYSTEM KREDIT
- Ekonomo terbagi 3
- 1. Ekonomi liberalis
- 2. Ekonomi System sosialis
- 3. Ekonomi islamis
Pengertian
- · Ekonomi liberalis : prinsip untuk sendiri atau menguntungkan diri sendiri tidak memikirkan orang lain
- · Ekonomi system sosialis : kebersamaan
- · Ekonomi system islamis : berada di tengah-tengah dari dua system di atas ..
Qiyar
majlis :
Qiyar
shara :
System
kredit itu bisa menguntugkan dan merugikan.
Jual
beli system kredit menurut jumhur ulama sah-sah saja atau boleh-boleh saja,
asal keduanya ridho n senang.
As
sukani EEEEE ulama safeiyah n hanapiyah, zaid bin ali,
muayyid billah serta jumhur ulama. Hal itu di bolehkan berdasarkan dalil-dalil
yang menetapkan kebolehan. Dan juga tidak ada dalil yang mengharamkan .
(SETIAP YANG UMUM PASTI ADA YANG
KHUSUS)
(ISLAM ITU COCOK DALAM SETIAP TEMPAT
DAN KEADA’AN)
Sabtu, 19 Mei 2012
KISAH NABI HUD
"Aad" adalah nama bapa suatu suku yang hidup di jazirah Arab di
suatu tempat bernama "Al-Ahqaf" terletak di utara Hadramaut
antara Yaman dan Umman dan termasuk suku yang tertua sesudah kaum Nabi Nuh
serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar dan
sasa. Mereka dikurniai oleh Allah s.w.t. tanah yang subur dengan sumber-sumber
airnya yang mengalir dari segala penjuru sehinggakan memudahkan mereka bercucuk
tanam untuk bahan makanan mereka dan memperindah tempat tinggal mereka dengan
kebun-kebun bunga yang indah-indah. Berkat kurnia Allah s.w.t. itu mereka hidup
menjadi makmur, sejahtera dan bahagia serta dalam waktu yang singkat mereka
berkembang biak dan menjadi suku yang terbesar diantara suku-suku yang hidup di
sekelilingnya.
Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh kaum Hud ialah suku Aad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaan mereka dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalam hati, jiwa serta cara hidup mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yang mereka sedang tenggelam di dalamnya berkat tanah yang subur dan menghasilkan yang melimpah ruah menurut anggapan mereka adalah kurniaan dan pemberian kedua berhala mereka yang mereka sembah. Kerananya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.
Sebagai akibat dan buah dari aqidah yang sesat itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis laknatullah, di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahiriahlah yang menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalam masyarakat di mana yang kuat menindas yang lemah yang besar memperkosa yang kecil dan yang berkuasa memeras yang di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yang didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat belas kasihan, sayang menyayang, jujur, amanat dan rendah hati. Demikianlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah s.w.t. mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.
Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh kaum Hud ialah suku Aad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama " Shamud" dan " Alhattar" dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaan mereka dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalam hati, jiwa serta cara hidup mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yang mereka sedang tenggelam di dalamnya berkat tanah yang subur dan menghasilkan yang melimpah ruah menurut anggapan mereka adalah kurniaan dan pemberian kedua berhala mereka yang mereka sembah. Kerananya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan mushibah berupa penyakit atau kekeringan.
Sebagai akibat dan buah dari aqidah yang sesat itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis laknatullah, di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahiriahlah yang menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalam masyarakat di mana yang kuat menindas yang lemah yang besar memperkosa yang kecil dan yang berkuasa memeras yang di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak, iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yang didorong oleh hawa nafsu merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat kepada sifat-sifat belas kasihan, sayang menyayang, jujur, amanat dan rendah hati. Demikianlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah s.w.t. mengutuskan Nabi Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.
Sudah menjadi sunnah Allah s.w.t.
sejak diturunkannya Adam Ke bumi bahawa dari masa ke semasa jika
hamba-hamba-Nya sudah berada dalam kehidupan yang sesat sudah jauh menyimpang
dari ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh Nabi-nabi-Nya diutuslah seorang Nabi
atau Rasul yang bertugas untuk menyegarkan kembali ajaran-ajaran nabi-nabi yang
sebelumnya mengembalikan masyarakat yang sudah tersesat ke jalanlurus dan benar
dan mencuci bersih jiwa manusia dari segala tahayul dan syirik menggantinya dan
mengisinya dengan iman tauhid dan aqidah yang sesuia dengan fitrah.
Demikianlah maka kepada suku Aad yang telah dimabukkan oleh kesejahteraan hidup dan kenikmatan duniawi sehingga tidak mengenalkan Tuhannya yang mengurniakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi Hud seorang daripada suku mereka sendiri dari keluarga yang terpandang dan berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yang baik budi pekerti yang luhur dan sgt bijaksana dalam pergaulan dengan kawan-kawannya. Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatian kaumnya suku Aad kepada tanda-tanda wujudnya Allah s.w.t. yang berupa alam sekeliling mereka dan bahawa Allah s.w.t. lah yang mencipta mereka semua dan mengurniakan mereka dengan segala kenikmatan hidup yang berupa tanah yang subur, air yang mengalir serta tubuh-tubuhan yang tegak dan kuat. Dialah yang seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka perbuat sendiri. Mereka sebagai manusia adalah makhluk Tuhan paling mulia yang tidak sepatutnya merendahkan diri sujud menyembah batu-batu yang sewaktunya dapat mereka hancurkan sendiri dan memusnahkannya dari pandangan.
Di terangkan oleh Nabi Hud bahawa dia adalah pesuruh Allah s.w.t. yang diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yang benar beriman kepada Allah s.w.t. yang menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka memberi rezeki atau mencabutnya daripada mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yang benar. Ia hanya menjalankan perintah Allah s.w.t. dan memperingatkan mereka bahawa jika mereka tetap menutup telinga dan mata mrk menghadapi ajakan dan dakwahnya mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah s.w.t. sebagaimana terjadinya atas kaum Nuh yang mati binasa tenggelam dalam air bah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya bertahan pada pendirian dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah dan puja itu.
Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang yang tidak pernah mereka dengar ataupun menduga. Mereka melihat bahawa ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istiadat yang telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyang mereka. Mereka tercengang dan merasa hairan bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang baru yang mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengertikan dan diterima oleh akal fikiran mereka. Dengan serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud itu dengan berbagai alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beliau serta ejekan-ejekan dan hinaan yang diterimanya dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud: "Wahai Hud! Ajaran dan agama apakah yang engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yang berkuasa ini dan menyembah tuhan mu yang tidak dapat kami jangkau dengan pancaindera kami dan tuhan yang menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan yang kami lakukan ini ialah yang telah kami warisi dari nenek moyang kami dan tidak sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan sebaliknya engkaulah yang seharusnya kembali kepada aturan nenek moyangmu dan jangan mencederai kepercayaan dan agama mereka dengan memebawa suatu agama baru yang tidak kenal oleh mereka dan tentu tidak akan direstuinya."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, "Sesungguhnya Tuhan yang aku serukan ini kepada kamu untuk menyembah-Nya walaupun kamu tidak dapat menjangkau-Nya dengan pancainderamu namun kamu dapat melihat dan merasakan wujudnya dalam diri kamu sendiri sebagai ciptaanNya dan dalam alam semesta yang mengelilingimu beberapa langit dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang kesemuanya dapat bermanfaat bagi kamu sebagai manusia. Dan menjadi kamu dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Tuhan itulah yang harus kamu sembah dan menundukkan kepala kamu kepada-Nya, Tuhan Yang Maha Esa tiada bersekutu tidak beranak dan diperanakan yang walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu, Dia dekat daripada kamu mengetahui segala gerak-geri dan tingkah lakumu mengetahui isi hati mu denyut jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan itulah yang harus disembah oleh manusia dengan kepercayaan penuh kepada keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya dan bukan patung-patung yang kamu perbuat pahat dan ukir dengan tangan kamu sendiri kemudian kamu sembah sebagai tuhan padahal ia suatu barang yang tidak dapat berbuat sesuatu yang menguntungkan atau merugikan kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap mempertahankan agamamu yang sesat itu dan menolak ajaran dan agama yang telah diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa itu."
Wahai Hud! jawab kaumnya, "Gerangan apakah yang menjadikan engkau berpandangan dan berfikiran lain daripada yang sudah menjadi pegangan hidup kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek moyangmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahawa engkau terpilih menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yang sesat menurut pengakuanmu ke jalan yang benar dan lurus. Kami merasa hairan dan tidak dapat menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang daripada kami, engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusia biasa seperti kami hidup makan minum dan tidur tiada bedanya dengan kami, mengapa engkau yang dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena kutukan tuhan-tuhan kami yang selalu engkau ejek hina dan cemuhkan."
"Wahai kaumku" jawab Nabi Hud, "Aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat tidak kurang sesuatu pun dan ketahuilah bahawa patung-patungmu yang kamu pertuhankan itu tidak dapat mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit bagi badanku atau fikiranku. Kamu kenal aku, sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah terlihat pada diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda yang meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar pesuruh Allah s.w.t. yang diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis laknatullah dan sudah jauh menyimpang dari jalan yang benar yang diajar oleh nabi-nabi yang terdahulu kerana Allah s.w.t. tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalam kesesatan dan hidup dalam kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yang menuntun mereka ke jalan yang benar dan penghidupan yang diredhai-Nya. Maka percayalah kamu kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah s.w.t., Tuhan seru sekalian alam, Tuhan yang menciptakan kamu menciptakan langit dan bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar Dia menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari azab dunia sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahuilah bahawa kamu akan dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab atas segala perbuatan kamu didunia ini dan diberi ganjaran sesuai dengan amalanmu yang baik dan soleh mendapat ganjaran baik dan yang hina dan buruk akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah s.w.t. kepada kamu dan dengan ini telah memperingati kamu akan akibat yang akan menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: "Kami bertambah yakin dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendapat kutukan tuhan-tuhan kami sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi tidak siuman. Engkau telah mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal bahawa jika kami mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang. Dan apakah azab dan seksaan yang engkau selalu menakutkan kami dan mengancamkannya kepada kami? Semua ini kami anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahawa kami tidak akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu kerana bayangan azab dan seksa yang engkau bayangkannya kepada kami bahkan kami menentang kepadamu datangkanlah apa yang engkau janjikan dan ancaman itu jika engkau betul-betul benar dalam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
"Baiklah" jawab Nabi Hud," Jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari bencananya. Allah s.w.t. menjadi saksiku bahawa aku telah menyampaikan risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha sepanjang hayat kandung badanku memberi penerangan dan tuntunan kepada jalan yang baik yang telah digariskan oleh Allah s.w.t. bagi hamba-hamba-Nya."
Demikianlah maka kepada suku Aad yang telah dimabukkan oleh kesejahteraan hidup dan kenikmatan duniawi sehingga tidak mengenalkan Tuhannya yang mengurniakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi Hud seorang daripada suku mereka sendiri dari keluarga yang terpandang dan berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yang baik budi pekerti yang luhur dan sgt bijaksana dalam pergaulan dengan kawan-kawannya. Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatian kaumnya suku Aad kepada tanda-tanda wujudnya Allah s.w.t. yang berupa alam sekeliling mereka dan bahawa Allah s.w.t. lah yang mencipta mereka semua dan mengurniakan mereka dengan segala kenikmatan hidup yang berupa tanah yang subur, air yang mengalir serta tubuh-tubuhan yang tegak dan kuat. Dialah yang seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka perbuat sendiri. Mereka sebagai manusia adalah makhluk Tuhan paling mulia yang tidak sepatutnya merendahkan diri sujud menyembah batu-batu yang sewaktunya dapat mereka hancurkan sendiri dan memusnahkannya dari pandangan.
Di terangkan oleh Nabi Hud bahawa dia adalah pesuruh Allah s.w.t. yang diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yang benar beriman kepada Allah s.w.t. yang menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka memberi rezeki atau mencabutnya daripada mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yang benar. Ia hanya menjalankan perintah Allah s.w.t. dan memperingatkan mereka bahawa jika mereka tetap menutup telinga dan mata mrk menghadapi ajakan dan dakwahnya mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah s.w.t. sebagaimana terjadinya atas kaum Nuh yang mati binasa tenggelam dalam air bah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya bertahan pada pendirian dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung yang mereka sembah dan puja itu.
Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan barang yang tidak pernah mereka dengar ataupun menduga. Mereka melihat bahawa ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istiadat yang telah mereka kenal dan warisi dari nenek moyang mereka. Mereka tercengang dan merasa hairan bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan agama dan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang baru yang mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengertikan dan diterima oleh akal fikiran mereka. Dengan serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud itu dengan berbagai alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beliau serta ejekan-ejekan dan hinaan yang diterimanya dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud: "Wahai Hud! Ajaran dan agama apakah yang engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yang berkuasa ini dan menyembah tuhan mu yang tidak dapat kami jangkau dengan pancaindera kami dan tuhan yang menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan yang kami lakukan ini ialah yang telah kami warisi dari nenek moyang kami dan tidak sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan sebaliknya engkaulah yang seharusnya kembali kepada aturan nenek moyangmu dan jangan mencederai kepercayaan dan agama mereka dengan memebawa suatu agama baru yang tidak kenal oleh mereka dan tentu tidak akan direstuinya."
Wahai kaumku! jawab Nabi Hud, "Sesungguhnya Tuhan yang aku serukan ini kepada kamu untuk menyembah-Nya walaupun kamu tidak dapat menjangkau-Nya dengan pancainderamu namun kamu dapat melihat dan merasakan wujudnya dalam diri kamu sendiri sebagai ciptaanNya dan dalam alam semesta yang mengelilingimu beberapa langit dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang kesemuanya dapat bermanfaat bagi kamu sebagai manusia. Dan menjadi kamu dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Tuhan itulah yang harus kamu sembah dan menundukkan kepala kamu kepada-Nya, Tuhan Yang Maha Esa tiada bersekutu tidak beranak dan diperanakan yang walaupun kamu tidak dpt menjangkau-Nya dengan pancainderamu, Dia dekat daripada kamu mengetahui segala gerak-geri dan tingkah lakumu mengetahui isi hati mu denyut jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan itulah yang harus disembah oleh manusia dengan kepercayaan penuh kepada keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya dan bukan patung-patung yang kamu perbuat pahat dan ukir dengan tangan kamu sendiri kemudian kamu sembah sebagai tuhan padahal ia suatu barang yang tidak dapat berbuat sesuatu yang menguntungkan atau merugikan kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap mempertahankan agamamu yang sesat itu dan menolak ajaran dan agama yang telah diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa itu."
Wahai Hud! jawab kaumnya, "Gerangan apakah yang menjadikan engkau berpandangan dan berfikiran lain daripada yang sudah menjadi pegangan hidup kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek moyangmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahawa engkau terpilih menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yang sesat menurut pengakuanmu ke jalan yang benar dan lurus. Kami merasa hairan dan tidak dapat menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang daripada kami, engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusia biasa seperti kami hidup makan minum dan tidur tiada bedanya dengan kami, mengapa engkau yang dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena kutukan tuhan-tuhan kami yang selalu engkau ejek hina dan cemuhkan."
"Wahai kaumku" jawab Nabi Hud, "Aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat tidak kurang sesuatu pun dan ketahuilah bahawa patung-patungmu yang kamu pertuhankan itu tidak dapat mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit bagi badanku atau fikiranku. Kamu kenal aku, sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah terlihat pada diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda yang meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar pesuruh Allah s.w.t. yang diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis laknatullah dan sudah jauh menyimpang dari jalan yang benar yang diajar oleh nabi-nabi yang terdahulu kerana Allah s.w.t. tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalam kesesatan dan hidup dalam kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yang menuntun mereka ke jalan yang benar dan penghidupan yang diredhai-Nya. Maka percayalah kamu kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah s.w.t., Tuhan seru sekalian alam, Tuhan yang menciptakan kamu menciptakan langit dan bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar Dia menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari azab dunia sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahuilah bahawa kamu akan dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab atas segala perbuatan kamu didunia ini dan diberi ganjaran sesuai dengan amalanmu yang baik dan soleh mendapat ganjaran baik dan yang hina dan buruk akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah s.w.t. kepada kamu dan dengan ini telah memperingati kamu akan akibat yang akan menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: "Kami bertambah yakin dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendapat kutukan tuhan-tuhan kami sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi tidak siuman. Engkau telah mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal bahawa jika kami mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang. Dan apakah azab dan seksaan yang engkau selalu menakutkan kami dan mengancamkannya kepada kami? Semua ini kami anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahawa kami tidak akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu kerana bayangan azab dan seksa yang engkau bayangkannya kepada kami bahkan kami menentang kepadamu datangkanlah apa yang engkau janjikan dan ancaman itu jika engkau betul-betul benar dalam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
"Baiklah" jawab Nabi Hud," Jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari bencananya. Allah s.w.t. menjadi saksiku bahawa aku telah menyampaikan risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha sepanjang hayat kandung badanku memberi penerangan dan tuntunan kepada jalan yang baik yang telah digariskan oleh Allah s.w.t. bagi hamba-hamba-Nya."
Pembalasan Allah s.w.t. terhadap
kaum Aad yang kafir dan tetap membangkang itu diturunkan dalam dua perinkat.
Tahap pertama berupa kekeringan yang melanda ladang-ladang dan kebun-kebun
mereka, sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka
tidak memperolehi hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti biasanya.
Dalam keadaan demikian Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa
kekeringan itu adalah suatu permulaan seksaan dari Allah s.w.t. yang dijanjikan
dan bahawa Allah s.w.t. masih lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar
akan kesesatan dan kekafiran mereka dan kembali beriman kepada Allah s.w.t.
dengan meninggalkan persembahan mereka yang bathil kemudian bertaubat dan
memohon ampun kepada Allah s.w.t. agar segera hujan turun kembali dengan
lebatnya dan terhindar mereka dari bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi
mereka tetap belum mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji
kosong belaka. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon
perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.
Tentangan mereka terhadap janji Allah s.w.t. yang diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan datangnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang tebal di atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, kerana dikiranya bahawa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: "Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah s.w.t. yang telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta."
Sejurus kemudian menjadi kenyataanlah apa yang dikatakan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin taufan yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah merosakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana sini mencari perlindungan Suami tidak tahu di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yang congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalam keadaan yang menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yang akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat perlindungan Allah s.w.t. dari bencana yang menimpa kaumnya yang kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong dan mohon perlindungan. Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah "Al-Ahqaf " sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang makamnya yang terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para penziarah yang datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban pada setiap tahun.
Tentangan mereka terhadap janji Allah s.w.t. yang diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan datangnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang tebal di atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, kerana dikiranya bahawa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: "Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah s.w.t. yang telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta."
Sejurus kemudian menjadi kenyataanlah apa yang dikatakan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin taufan yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah merosakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana sini mencari perlindungan Suami tidak tahu di mana isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yang congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalam keadaan yang menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yang akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat perlindungan Allah s.w.t. dari bencana yang menimpa kaumnya yang kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong dan mohon perlindungan. Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah "Al-Ahqaf " sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang makamnya yang terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para penziarah yang datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Syaaban pada setiap tahun.
Selesailah kisah kaum Nabi Nuh dalam
sejarah. Majoriti di antara mereka yang mendustakan ajarannya telah dihancurkan
oleh taufan. Sedangkan minoriti antara mereka dapat kembali memakmurkan bumi
sebagai wujud dari sunatullah dan janji-Nya: Sedangkan janji Allah SWT kepada
Nabi Nuh adalah:
"Dan kesudahan yang baik adalah
bagi orang-orang yang takwa." (QS. al-Qashash: 83)
Dan janji Allah SWT juga kepada Nabi
Nuh adalah:
"Difirmankan: 'Hai Nuh,
turunlah dengan selamat dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas
umat-umat (yang beriman) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada pula
umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam hehidupan dunia),
kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami. " (QS. Hud: 48)
Berputarlah roda kehidupan dan
datanglah janji Allah SWT. Setelah datangnya taufan, tiada yang tersisa dari
manusia di muka bumi kecuali orang-orang yang beriman. Tiada satu hati yang
kafir pun berada di muka bumi dan syaitan mulai mengeluhkan pengangguran.
Berlalulah tahun demi tahun, lalu
matilah para orang tua dan anak-anak, dan datanglah anak dari anak-anak.
Manusia lupa akan wasiat Nabi Nuh dan mereka kembali menyembah berhala. Manusia
menyimpang dari penyembahan yang semata-mata untuk Allah SWT. Akhirnya, tipuan
kuno berulang kembali. Para cucu kaum Nabi Nuh berkata: "Kita tidak ingin
melupakan kakek kita yang Allah SWT selamatkan mereka dari taufan."
Oleh kerana itu, mereka membuat
patung-patung orang-orang yang selamat itu yang dapat mengingatkan mereka
dengannya. Dan pengagungan ini semakin berkembang generasi demi generasi, namun
akhimya penghormatan itu berubah menjadi penghambaan. Patung- patung itu berubah
- dengan bisikan syaitan - menjadi tuhan selain Allah SWT. Dan bumi kembali
mengeluhkan kegelapan. Lalu Allah SWT rnengutus junjungan kita Nabi Hud di
tengah-tengah kaumnya.
Al-Qur'an menyingkap ceritanya
setelah diutusnya Nabi Hud untuk membawa agama kepada manusia. Nabi Hud berasal
dari kabilah yang bernama 'Ad. Kabilah ini tinggal di suatu tempat yang bernama
al-Ahqaf. la adalah padang pasir yang dipenuhi dengan gunung-gunung pasir dan
tampak dari puncaknya lautan. Adapun tempat tinggal mereka berupa tenda-tenda
besar dan mempunyai tiang-tiang yang kuat dan tinggi. Kaum 'Ad terkenal dengan
kekuatan fisik di saat itu, dan mereka juga memiliki tubuh yang amat tinggi dan
tegak sampai-sampai mereka mengatakan seperti yang dikutip oleh Al-Qur'an:
"Mereka berkata: 'Siapakah yang
lebih kuat daripada kami.'" (QS. Fushilat: 15)
Tiada seorang pun di masa itu yang
dapat menandingi kekuatan mereka. Meskipun mereka memiliki kebesaran tubuh,
namun mereka memiliki akal yang gelap. Mereka menyembah berhala dan membelanya
bahkan mereka siap berperang atas namanya. Mereka malah menuduh nabi mereka dan
mengejeknya. Selama mereka menganggap bahawa kekuatan adalah hal yang patut
dibanggakan, maka seharusnya mereka melihat bahawa Allah SWT yang menciptakan
mereka lebih kuat dari mereka. Sayangnya, mereka tidak melihat selain
kecongkakan mereka. Nabi Hud berkata kepada mereka:
"Wahai kaumku, sembahlah Allah
yang tiada tuhan lain bagi kalian selain-Nya. " (QS. Hud: 50)
Itu adalah perkataan yang sama yang
diucapkan oleh seluruh nabi dan rasul. Perkataan tersebut tidak pernah berubah,
tidak pernah berkurang, dan tidak pernah dicabut kembali. Kaumnya bertanya
kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi pemimpin bagi kami melalui
dakwahmu ini? Imbalan apa yang engkau inginkan?" Nabi Hud memberitahu
mereka bahawa ia hanya mengharapkan imbuhan dari Allah SWT. Ia tidak
menginginkan sesuatu pun dari mereka selain agar mereka menerangi akal mereka
dengan cahaya kebenaran. Ia mengingatkan mereka tentang nikmat Allah SWT terhadap
mereka. Bagaimana Dia menjadikan mereka sebagai khalifah setelah Nabi Nuh,
bagaimana Dia memberi mereka kekuatan fisik, bagaimana Dia menempatkan mereka
di bumi yang penuh dengan kebaikan, bagaimana Dia mengirim hujan lalu
menghidupkan bumi dengannya.
Kaum Hud membuat kerosakan dan
mengira bahawa mereka orang-orang yang terkuat di muka bumi, sehingga mereka
menampakkan kesombongan dan semakin menentang kebenaran. Mereka berkata kepada
Nabi Hud: "Bagaimana engkau menuduh tuhan-tuhan kami yang kami mendapati
ayah-ayah kami menyembahnya?" Nabi Hud menjawab: "Sungguh orang tua
kalian telah berbuat kesalahan." Kaum Nabi Hud berkata: "Apakah
engkau akan mengatakan wahai Hud bahawa setelah kami mad dan menjadi tanah yang
beterbangan di udara, kita akan kembali hidup?" Nabi Hud menjawab:
"Kalian akan kembali pada hari kiamat dan Allah SWT akan bertanya kepada
masing-masing dari kalian tentang apa yang kalian lakukan."
Setelah mendengar jawaban itu,
meledaklah tertawa dari mereka. Alangkah anehnya pengakuan Hud, demikianlah
orang-orang kafir berbisik di antara mereka. Manusia akan mati dan ketika mati
jasadnya akan rusak dan ketika jasadnya rusak ia akan menjadi tanah kemudian
akan dibawa oleh udara dan tanah itu akan beterbangan, lalu bagaimana semua ini
akan kembali ke asalnya. "Kemudian apa pengertian adanya hari kiamat?
Mengapa orang-orang yang mati akan bangkit dari kematiannya?" Hud menerima
pertanyaan-pertanyaan ini dengan kesabaran yang mulia. Kemudian ia mulai
menerangkan pada kaumnya keadaan hari kiamat. Ia menjelaskan kepada mereka
bahawa kepercayaan manusia kepada hari akhir adalah satu hal yang penting yang
berhubungan dengan keadilan Allah SWT, sebagaimana ia juga sesuatu yang penting
yang juga berhubungan dengan kehidupan manusia.
Nabi Hud menerangkan kepada mereka
sebagaimana apa yang diterangkan oleh semua nabi berkenaan dengan hari kiamat.
Sesungguhnya hikmah sang Pencipta tidak menjadi sempurna dengan sekadar memulai
penciptaan kemudian berakhirnya kehidupan para makhluk di muka bumi ini, lalu
setelah itu tidak ada hal yang lain. Ini adalah masa tenggang yang pertama dari
ujian. Dan ujian tidak selesai dengan hanya menyerahkan lembar jawaban. Harus
juga disertai dengan koreksi terhadap lembar jawaban itu, memberi nilai, dan
menjelaskan siapa yang berhasil dan siapa yang gagal.
Manusia selama hidup di dunia tidak
hanya mempunyai satu tindakan; ada yang berbuat kelaliman, ada yang membunuh,
dan ada yang melampaui batas. Seringkali kita melihat orang-orang lalim pergi
dengan bebas tanpa menjalani hukuman. Cukup banyak orang-orang yang jahat namun
mereka mendapatkan fasilitas yang mewah dan mendapatkan penghormatan serta
kekuasaan. Ke mana orang-orang yang teraniaya akan mengadu dan kepada siapa
orang-orang yang menderita akan mengeluh?
Logika keadilan menuntut adanya hari
kiamat. Sesungguhnya kebaikan tidak selalu menang dalam kehidupan, bahkan
terkadang pasukan kejahatan berhasil membunuh dan memperdaya para pejuang
kebenaran. Lalu, apakah kejahatan ini berlalu begitu saja tanpa mendapatkan
balasan? Sungguh suatu kelaliman besar terhampar seandainya kita menganggap
bahawa hari kiamat tidak pernah terjadi. Allah SWT telah mengharamkan kelaliman
atas diri-Nya sendiri, dan Dia pun mengharamkannya terjadi di antara
hamba-hamba-Nya., maka adanya hari kiamat, hari perhitungan, hari pembalasan
adalah sebagai bukti kesempurnaan dari keadilan Allah SWT. Sebab hari kiamat
adalah hari di mana semua persoalan akan disingkap kembali di depan sang
Pencipta dan akan di tinjau kembali, dan Allah SWT akan memutuskan hukum-Nya di
dalam-nya. Inilah kepentingan pertama tentang hari kiamat yang berhubungan
langsung dengan keadilan Allah SWT.
Ada kepentingan lain berkenaan
dengan hari kiamat, yang berhubungan dengan perilaku manusia sendiri. bahawa keyakinan
dengan adanya hari akhir, mempercayai hari kebangkitan, perhitungan amal,
penerimaan pahala dan siksa, dan kemudian masuk surga atau neraka adalah
perkara- perkara yang langsung berkenaan dengan perilaku manusia, di mana
konsentrasi manusia dan had mereka akan tertuju dengan alam lain setelah alam
ini. Oleh kerana itu, mereka tidak akan terbelenggu oleh kenikmatan dunia,
kerakusan kepadanya, dan egoisme untuk menguasinya. Mereka tidak perlu gelisah
saat mereka tidak berhasil melihat balasan usaha mereka dalam umur mereka yang
pendek dan terbatas. Dengan demikian, manusia semakin meninggi dari tanah yang
menjadi asal penciptaannya ke roh yang ditiupkan oleh Tuhannya.
Barangkali persimpangan jalan antara
tunduk terhadap imajinasi dunia, nilai-nilainya, dan
pertimbangan-pertimbangannya dan ketergantungan dengan nilai-nilai Allah SWT
yang tinggi dapat terwujud dengan adanya keimanan terhadap hari kiamat. Nabi
Hud telah membicarakan semua ini dan mereka telah mendengarkannya namun mereka
mendustakannya. Allah SWT menceritakan sikap kaum itu terhadap hari kiamat:
"Dan berkatalah pemuka-pemuka
yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan pertemuan dengan hari kiamat
(kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan dunia: 'Orang ini
tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia, makan dari apa yang kamu, makan,
dan meminum dari apa yang kamu minum. Dan sesungguhnya jika kamu sekalian
menaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian itu, kamu benar-benar
menjadi orang- orang yang merugi. Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian,
bahawa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu
sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)?, jauh, jauh sekali (dari
kebenaran) apa yang diancamkan kepadamu itu, kehidupan tidak lain hanyalah
kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan hidup dan sekali-kali tidak akan
dibangkitkan lagi. " (QS. al- Mu`minun: 33-37)
Demikianlah kaum Nabi Hud
mendustakan nabinya. Mereka berkata kepadanya: "Tidak mungkin, tidak
mungkin." Mereka keheranan ketika mendengar bahawa Allah SWT akan
membangkitkan orang-orang yang ada dalam kuburan. Mereka bingung ketika
dibe-ritahu bahawa Allah SWT akan mengembalikan penciptaan manusia setelah ia
berubah menjadi tanah, meskipun Dia telah menciptakannya sebelumnya juga dari
tanah. Seharusnya para pendusta hari kebangkitan itu merasa bahawa
mengembalikan penciptaan manusia dari tanah dan tulang lebih mudah dari
penciptaannya pertama kali. Bukankah Allah SWT telah menciptakan semua makhluk,
maka kesulitan apa yang ditemui-Nya dalam mengembalikannya. Kesulitan itu
disesuaikan dengan tolok ukur manusia yang tersembunyi dalam ciptaan., maka
tolok ukur manusia tersebut tidak dapat diterapkan kepada Allah SWT. kerana Dia
tidak mengenal kesulitan atau kemudahan. Ketika Dia ingin membuat sesuatu, maka
Dia hanya sekadar mengeluarkan perintah:
"Allah Pencipta langit dan
bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia
hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah."Lalu jadilah ia." (QS.
al-Baqarah: 117)
Kita juga memperhatikan firman-Nya:
"Dan berkatalah pemuka-pemuka
yang kafir di antara kaumnya." (QS. al-Mu^minun: 33)
Al-Mala' ialah para pembesar
(ar-Ruasa'). Mereka dinamakan al-Mala' kerana mereka suka berbicara dan mereka
mempunyai kepentingan dalam kesinambungan situasi yang tidak sehat. Kita akan
menyaksikan mereka dalam setiap kisah para nabi. Kita akan melihat para
pembesar kaum, orang-orang kaya di antara mereka, dan orang-orang elit di
antara mereka yang menentang para nabi. Allah SWT menggambarkan mereka dalam
firman-Nya:
"Dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan dunia. " (QS. al-Mukminun: 33)
kerana pengaruh kekayaan dan
kemewahan hidup, lahirlah keinginan untuk meneruskan kepentingan-kepentingan
khusus, dan dari pengaruh kekayaan dan kekuasaan, muncullah sikap sombong. Para
pembesar itu menoleh kepada kaumnya sambil bertanya-tanya: "Tidakkah nabi
ini manusia biasa seperti kita, ia memakan dari apa yang kita, makan, dan
meminum dari apa yang kita minum? Bahkan barangkali kerana kemiskinannya, ia
sedikit, makan dari apa yang kita, makan dan ia minum, menggunakan gelas-gelas
yang kotor sementara kita minum dari gelas-gelas yang terbuat dari emas dan
perak., maka bagaimana ia mengaku berada dalam kebenaran dan kita dalam
kebatilan? Ini adalah manusia biasa, maka bagaimana kita menaati manusia biasa
seperti kita? Kemudian, mengapa Allah SWT memilih manusia di antara kita untuk
mendapatkan wahyu-Nya?"
Para pembesar kaum Nabi Hud berkata:
"Bukankah hal yang aneh ketika Allah SWT memilih manusia biasa di antara
kita untuk menerima wahyu dari-Nya?" Nabi Hud balik bertanya: "Apa
keanehan dalam hal itu? Sesungguhnya Allah SWT mencintai kalian dan oleh
kerananya Dia mengutus aku kepada kalian untuk mengingatkan kalian. Sesungguhnya
perahu Nuh dan kisah Nuh tidak jauh dari ingatan kalian. Janganlah kalian
melupakan apa yang telah terjadi. Orang-orang yang menentang Allah SWT telah
dihancurkan dan begitu juga orang-orang yang akan mengingkari-Nya pun akan
dihancurkan, sekuat apa pun mereka." Para pembesar kaum berkata:
"Siapakah yang dapat menghancurkan kami wahai Hud?" Nabi Hud
menjawab: "Allah SWT."
Orang-orang kafir dari kaum Nabi Hud
berkata: "Tuhan-tuhan kami akan menyelamatkan kami." Nabi Hud
memberitahu mereka, bahawa tuhan- tuhan yang mereka sembah ini dengan maksud
untuk mendekatkan mereka kepada Allah SWT pada hakikatnya justru menjauhkan
mereka dari-Nya. Ia menjelaskan kepada mereka bahawa hanya Allah SWT yang dapat
menyelamatkan manusia, sedangkan kekuatan lain di bumi tidak dapat mendatangkan
mudarat dan manfaat.
Pertarungan antara Nabi Hud dan
kaumnya semakin seru. Dan setiap kali pertarungan berlanjut dan hari berlalu,
kaum Nabi Hud meningkatkan kesombongan, pembangkangan, dan pendustaan kepada
nabi mereka. Mereka mulai menuduh Nabi Hud sebagai seorang idiot dan gila. Pada
suatu hari mereka berkata kepadanya: "Sekarang kami memahami rahasia
kegilaanmu. Sesungguhnya engkau menghina tuhan kami dan tuhan kami telah marah
kepadamu, dan kerana kemarahannya engkau menjadi gila." Allah SWT
menceritakan apa yang mereka katakan dalam firman-Nya:
"Kaum 'Ad berkata: 'Hai Hud,
kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami
sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami kerana perkataanmu,
dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan
melainkan bahawa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas
dirimu. " (QS. Hud: 53-54)
Sampai pada batas inilah
penyimpangan itu telah terjadi pada diri mereka, sampai pada batas bahawa
mereka menganggap, bahawa Nabi Hud telah mengigau kerana salah satu tuhan
mereka telah murka kepadanya sehingga ia terkena sesuatu penyakit gila. Nabi
Hud tidak membiarkan anggapan mereka bahawa ia gila dan mengigau, naniun ia
tidak bersikap emosi tetapi ia menunjukkan sikap tegas ketika mereka
mengatakan: "Dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-
sembahan kami kerana perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai
kamu. "
Setelah tantangan ini tiada lain
bagi Nabi Hud kecuali memberikan tantangan yang sama. Nabi Hud hanya pasrah
kepada Allah SWT. Nabi Hud hanya memberikan peringatan dan ancaman terhadap
orang-orang yang mendustakan dakwahnya. Nabi Hud berkata:
"Sesungguhnya aku jadikan Allah
sebagai saksiku dan saksikanlah olehmu bahawa Sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah tipu
dayamu semuanya terhadapku dan janganlah karnu memberi tangguh kepadaku.
Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu
binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya
Tuhanku di atas jalan yang lurus. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk
menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang
lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikit pun.
Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. " (QS. Hud:
54-57)
Manusia akan merasa keheranan
terhadap perlawanan kepada kebenaran ini. Seorang lelaki menghadapi kaum yang
kasar dan keras kepala serta bodoh. Mereka menganggap bahawa berhala-berhala
dari batu dapat memberikan gangguan. Manusia sendiri rnampu menentang para
tiran dan melumpuhkan keyakinan mereka, serta berlepas diri dari mereka dan
dari tuhan mereka. Bahkan ia siap menentang mereka dan menghadapi segala
bentuk, makar mereka. Ia pun siap berperang dengan mereka dan bertawakal kepada
Allah SWT. Allah-lah yang Maha Kuat dan Maha Benar. Dia-lah yang menguasai
setiap makhluk di muka bumi, baik berupa binatang, manusia, maupun makhluk
lain. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah SWT.
Dengan keimanan kepada Allah SWT dan
dengan kepercayaan pada janji- Nya serta merasa tenang dengan pertolongan-Nya,
Nabi Hud menyeru orang-orang kaflr dari kaumnya. Nabi Hud melakukan yang
demikian itu meskipun ia sendirian dan merasakan kelemahan kerana ia
mendapatkan keamanan yang hakiki dari Allah SWT. Dalam pembicaraannya, Nabi Hud
menjelaskan kepada kaumnya bahawa ia melaksanakan amanat dan menyampaikan
agama. Jika mereka mengingkari dakwahnya, niscaya Allah SWT akan mengganti
mereka dengan kaum selain mereka. Yang demikian ini berarti bahawa mereka
sedang menunggu azab. Demikianlah Nabi Hud menjelaskan kepada mereka, bahawa ia
berlepas diri dari mereka dan dari tuhan mereka. la bertawakal kepada Allah SWT
yang menciptakannya.
Ia mengetahui bahawa siksa akan
turun di antara para pengikutnya yang menentang. Beginilah hukum kehidupan di
mana Allah SWT menyiksa orang-orang kafir meskipun mereka sangat kuat atau
sangat kaya. Nabi Hud dan kaumnya menunggu janji Allah SWT. Kemudian terjadilah
masa kering di muka bumi di mana langit tidak lagi menurunkan hujan. Matahari
menyengat sangat kuat hingga laksana percikan-percikan api yang menimpa kepala
manusia.
Kaum Nabi Hud segera menuju
kepadanya dan bertanya: "Mengapa terjadi kekeringan ini wahai Hud?"
Nabi Hud berkata: "Sesungguhnya Allah SWT murka kepada kalian. Jika kalian
beriman, maka Allah SWT akan rela terhadap kalian dan menurunkan hujan serta
menambah kekuatan kalian." Namun kaum Nabi Hud justru mengejeknya dan
malah semakin menentangnya., maka masa kekeringan semakin meningkat dan
menguningkan pohon-pohon yang hijau dan matilah tanaman-tanaman.
Lalu datanglah suatu hari di mana
terdapat awan besar yang menyelimuti langit. Kaum Nabi Hud begitu gembira dan
mereka keluar dari rumah mereka sambil berkata: "Hari ini kita akan
dituruni hujan." Tiba-tiba udara berubah yang tadinya sangat kering dan
panas kini menjadi sangat dingin. Angin mulai bertiup dengan kencang. Semua
benda menjadi bergoyang. Angin terus-menerus bertiup malam demi malam, dan hari
demi hari. Setiap saat rasa dingin bertambah.
Kaum Nabi Hud mulai berlari. Mereka
segera menuju ke tenda dan bersembunyi di dalamnya. Angin semakin bertiup
dengan kencang dan menghancurkan tenda. Angin menghancurkan pakaian dan
menghancurkan kulit. Setiap kali angin bertiup, ia menghancurkan dan membunuh
apa saja yang di depannya. Angin bertiup selama tujuh malam dan delapan hari
dengan mengancam kehidupan dunia. Kemudian angin berhenti dengan izin Tuhannya.
Allah SWT berfirman:
"Maka tatkala mereka melihat
azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka:
'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.' (Bukan)! Bahkan itulah
azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung
azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah
Tuhannya." (QS. al-Ahqaf: 24-25) "Yang Allah menimpakan angin itu
kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus;, maka kamu
lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka
tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). " (QS. al-Haqqah:
7)
Tiada yang tersisa dari kaum Nabi
Hud kecuali pohon-pohon kurma yang lapuk. Nabi Hud dan orang-orang yang beriman
kepadanya selamat sedangkan orang-orang yang menentangnya binasa.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Hud a.s.
Nabi Hud telah memberi contoh dan
sistem yang baik yang patut ditiru dan diikuti oleh juru dakwah dan ahli
penerangan agama.Beliau menghadapi kaumnya yang sombong dan keras kepala itu
dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kelapangan dada. Ia tidak sesekali
membalas ejekan dan kata-kata kasar mereka dengan serupa tetapi menolaknya
dengan kata-kata yang halus yang menunjukkan bahawa beliau dapat menguasai
emosinya dan tidak sampai kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud tidak marah dan tidak gusar
ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya telah menjadi gila dan sinting. Ia
dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu dengan hanya mengata:"Aku
tidak gila dan bahawa tuhan-tuhanmu yang kamu sembah tidak dapat menggangguku
atau mengganggu fikiranku sedikit pun tetapi aku ini adalah rasul pesuruh Allah
kepadamu dan betul-betul aku adalah seorang penasihat yang jujur bagimu
menghendaki kebaikanmu dan kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar dan
selamat dari azab dan seksaan Allah di dunia mahupun di akhirat."
Dalam berdialog dengan kaumnya.Nabi
Hud selalu berusaha mengetuk hati nurani mereka dan mengajak mereka berfikir
secara rasional, menggunakan akal dan fikiran yang sihat dengan memberikan
bukti-bukti yang dapat diterima oleh akal mereka tentang kebenaran dakwahnya
dan kesesatan jalan mereka namun hidayah iu adalah dari Allah, Dia akan
memberinya kepada siapa yang Dia kehendakinya.
Langganan:
Postingan (Atom)